Kematian perempuan itu sama sekali tak menghentikan cintanya, sebaliknya cinta itu semakin menjadi-jadi. Setelah menjadi bangkai, tiba-tiba perempuan itu menjadi setengah dewa, dan ia semakin memujanya, la menghabiskan tiga malam penuh insomnia, di mana setelah bertahun-tahun ia menangis begitu menyedihkan dan berdoa dengan serampangan agar Tuhan mengembalikan perempuan itu ke dunia, dengan cara apa pun. la tahu itu tak mungkin, kecuali akan menjadi teror bagi orang yang hidup, tapi ia bersikeras perempuan itu bisa hidup kembali didorong oleh cintanya yang meluap-luap. la memimpikannya dalam tidur-tidur yang sejenak, dan membayangkannya di waktu-waktu terjaga yang menyiksa. Kadang-kadang ia berharap perempuan itu muncul di sudut kamarnya, tak peduli yang muncul adalah hantu.
Cinta Tak Ada Mati dan Cerita-cerita Lainnya adalah kumpulan cerpen karya Eka Kurniawan, penulis pemenang World Readers’ Award 2016, masuk dalam daftar panjang Man Booker International 2016, pemenang Emerging Voice FT Oppenheimer Award 2016, dan finalis Prix Medicis 2017. Jurnal Foreign Policy menobatkan Eka Kurniawan sebagai salah satu Global Thinkers 2015 atas pencapaiannya meletakkan kembali sastra Indonesia dalam peta sastra dunia.
Cerita-cerita ini ditulis dengan suatu bakat dan semangat pencanggihan yang tinggi, yang pada masa lalu merupakan ruang kosong dalam satra Indonesia. Dengan kata lain, kita pantas meletakkan harapan atas masa depan sastra Indonesia kepada para penulis muda seperti Eka Kurniawan. Itulah kesan saya setelah membaca cerita-cerita di dalam buku ini.
Menelan cerpen-cerpen Eka Kurniawan, pembaca dibelai oleh teror yang mengepung pikiran tokoh-tokohnya. Teror yang menyakitkan, penuh luka, borok, tetapi indah. Sebuah realisme-magis khas Indonesia. Bukankah selama menjadi manusia Indonesia kita selalu dihidangkan mitos, legenda, dongeng, dan kebohongan yang tidak pernah selesai. Itulah carut-marut di dalam pertumbuhan phsikis manusia kita. Potret itu kita temukan di dalam tokoh-tokoh fiktif Eka. Membaca cerpen-cerpen ini orgasme pembaca tidak akan terpenuhi tanpa menyantap Cantik itu Luka dan Lelaki Harimau.
– Oka Rusmini
Kurniawan is consciously subverting, dissecting, uncovering and looking at things in new ways, which only a new language can do. Thus it has the potential to lead somewhere towards a ‘stage of genius’.
– Stefan Danarek, The Short Story Genre in Indonesia
Seperti juga di novel-novelnya, saya selalu menemukan Eka Kurniawan berhasil mengubah semua hal yang dia baca menjadi miliknya—dengan caranya sendiri.
– Aan Mansyur
Untuk membaca novel yang berjudul "Cinta Tak Ada Mati" karya Eka Kurniawan, silahkan download dalam bentuk ebook format file pdf melalui link di bawah ini.
Anda juga bisa membaca secara online maupun offline ebook yang berjudul Cinta Tak Ada Mati yang ditulis oleh Eka Kurniawan. Jika ingin membaca, silahkan klik tombol download di atas.
Terima kasih telah berkunjung ke blog ini. Novel Cinta Tak Ada Mati ini sangat seru untuk dibaca. Untuk ebook menarik lainnya, silahkan kunjungi di sini.