Jangan mencari novel ini di lazada, jangan pula di Gramedia, karena Anda takkan mendapatkannya, sebab ini bukan novel terbaru tere liye, bukan pula novel romantis indonesia best seller. Meski demikian, ini salah satu judul novel Indonesia yang—semoga suatu saat—akan banyak dicari orang-orang yang suka baca buku novel.
Novel ini ditulis untuk para pencinta buku novel islami, dan buku-buku novel Indonesia, yang suka baca buku novel online, dan suka beli novel online.
Seperti apa kisah “Fatimah” ini?
Ini openingnya:
Sudah berhari-hari aku mengikuti suamiku, rasanya lelah. Belum juga membuahkan hasil, apalagi usia kehamilan yang sudah memasuki usia tujuh bulan. Malam itu, aku minta ijin untuk menginap di rumah seorang sahabat. Jiwa ini perlu nasihat, seorang Ustadzah yang kukenal baik.
“Yah, besok aku pengen nginap di rumah Bu Aminah, katanya ada kegiatan Masturoh di sana.”
“Tapi Ayah gak bisa nemanin, masih sibuk di kantor.”
“Gak apa-apa Yah, yang penting kasih Ijin.”
Aku bergelayut manja di bahunya, tangan kekar suamiku mengelus perut buncitku. Perlakuannya melenakan, tapi diri ini merasa mulai mencium kejanggalan dari sikapnya, yang terlihat penuh cinta.
Tidak biasanya Laptop dipassword, ponsel selalu di dalam saku. Ke mana pun, bahkan ke kamar kecil. Jika sengaja diletakkan di atas meja, ponsel akan dalam keadaan bersih, percakapan, pesan masuk, kosong.
“Ayah masak sendiri di rumah ya. Jangan nakal lho, mama pasti tahu, kalo ayah nakal.”
Kecupan lembut membungkam bibir, sambil tangannya mengelus perutku.
“Emangnya ayah nakal kenapa sayang?”
Aku tersenyum, menatap manik hitam matanya, bagaimanapun juga, kecurigaan ku belum memiliki bukti.
“Ayah sayang Mama, juga bayi kita.” Aku menunduk, rasanya ingin ku percayai semua kata-katanya, tapi hatiku menolak, hatiku seolah-olah sedang menjabarkan semua kejanggalan perilaku suamiku.
“Iya, Mama percaya sama Ayah.” Aku memeluknya erat, cintaku untuknya amat besar. Bahkan tato di bahunya tak memudarkan rasa cintaku, setiap orang berhak punya masa lalu.
“Ya sudah, besok Ayah antar ya. Ingat, jangan terlalu capek, tetaplah jalan kaki habis subuh. Seperti kebiasaan di rumah, minta temani Ustadzah Aminah ya. Nanti Ayah telepon Ustadz Ma’ruf nya, minta maaf Ayah belum bisa ikut Ta’lim.”
Untuk membaca novel yang berjudul "Fatimah" karya Sonia Arum, silahkan download dalam bentuk ebook format file pdf melalui link di bawah ini.
Anda juga bisa membaca secara online maupun offline ebook yang berjudul Fatimah yang ditulis oleh Sonia Arum. Jika ingin membaca, silahkan klik tombol download di atas.
Terima kasih telah berkunjung ke blog ini. Novel Fatimah ini sangat seru untuk dibaca. Untuk ebook menarik lainnya, silahkan kunjungi di sini.