Aku berusaha bersikap tenang ketika menghampiri mejanya. Aku tahu, sikapku sudah membuat wajah tampannya muram karena kesal.
Kuletakkan kopi pesanannya di atas meja. Kepulan asap yang keluar dari cangkir akan sedikit menghangatkan tubuhnya yang kedinginan. Aku juga menyelibkan sebuah kertas di bawahnya.
Maaf, aku tuna wicara.
Wajah laki-laki itu berubah sayu ketika membaca tulisanku. Aku menangkap gambaran rasa iba di kedua matanya ketika melihatku. Hanya saja wajahku menunjukkan sebaliknya. Memperlihatkan senyum menggantung di kedua pipiku. Lalu wajahnya pun berubah membalas senyumanku.
Jujur, aku lebih senang ketika seseorang menunjukkan senyumnya padaku daripada menunjukkan rasa ibanya yang hanya semakin menciutkan nyaliku.
“Maaf, aku nggak tahu,” ucapnya.
Beberapa saat kemudian, kami tertawa satu sama lain.
Dia beranjak dan berhadapan lebih dekat denganku dengan tangan kanan terulur ke arahku. “Aku Dipta.”
Aku pun membalas uluran tangannya sembari menuliskan namaku di kertas yang sama.
Inara.
Untuk membaca novel yang berjudul "Inara" karya Lavender Biru, silahkan download dalam bentuk ebook format file pdf melalui link di bawah ini.
Anda juga bisa membaca secara online maupun offline ebook yang berjudul Inara yang ditulis oleh Lavender Biru. Jika ingin membaca, silahkan klik tombol download di atas.
Terima kasih telah berkunjung ke blog ini. Novel Inara ini sangat seru untuk dibaca. Untuk ebook menarik lainnya, silahkan kunjungi di sini.