Novel

Pak Alam by Vino Bastian

Mata kuliah Komputer .
Pak Alam, dosen muda itu masih berusia 32 tahun dan baru menikah beberapa bulan yang lalu. Nia tidak memperhatikan ucapannya—malah fokus pada wajahnya yang tampan.

Tepat jam empat sore, Nia menarik ransel hitamnya, berlari meninggalkan kelas.

Jadwal hari ini, Nia akan ke toko Kaset bang Tulus. Setengah lima, ia sampai di sana.

“Sepi sekali, Bang!”

“Tahu Ni. Indo XXI kayaknya buka lagi.”

“Bukan nya sudah tutup.”

“Kayaknya buka lagi.”

Nia berjalan ke kamar nomor tiga tempat kumpulan kaset film Korea.

Tiba-tiba suara orang menjerit terdengar dari depan. Buru-buru, Nia keluar.

“Ada apa Bang?”

“Gak tau. Barusan ada orang masuk ke kamar mandi.”

“Siapa?” Tanya Nia.

“Gak kenal. Belum pernah lihat.”

Orang yang di kamar mandi kembali menjerit.

“Astaga, dia kenapa sih?” Nia mundur, bulunya merinding.

“Woe!” Tulus menempelkan telinga di pintu. “Kau kenapa Bro? Bisa buka pintunya?”

“Aaarg, Sakit bangat. Aiih,” Orang itu kembali menjerit.

“Dia sendirian kan?” Bola mata Nia bergerak kasar.

“Iya. Woe, Bro kau kenapa? Buka pintunya siapa tahu kita bisa bantu!”

“Cewek itu suruh pergi dulu!”

Astaga, kok? Yah udah, Nia buru-buru menjauh.

“Aaaaarg, Gak, Gak mau!” Tiba-tiba tulus berteriak. Suara berlari dan pintu tertutup kasar. Nia menutup mulut dengan kedua tangannya. Apa maksud Bang Tulus? Gak, gak, mau! Apa maksudnya? Mau ngapain? Bola mata Nia mengecil. Buru-buru, Ia kembali ke depan.

Wajah Bang Tulus pucat, dadanya naik turun.

“Lah, Bang kau kenapa?”

“Astaga, Nia! Orang yang di dalam!”

“Orang yang di dalam kenapa?” Pintu kamar mandi tertutup. Suara kesakitan masih terdengar.

“Kejepit resleting. Itunya terjepit sampai berdarah. Dia suruh aku narik itunya! Ogak, Aku takut!” Bang Tulus berbicara cepat, masih panik.

“Kejepit resleting kok sampai segitunya?”

“Asli, itu parah. Sumpah! Sudah berdarah-darah. Kasian, tapi aku gak kuat melihatnya. Lagian aneh! Iih,” bang Tulus bergidik. “Kau yang bantu yah! Aku gak enak pegang itunya.”

“Jangan akulah Bang?” Tapi Rejeki sih. “Gak ah, Orang dewasa kan?”

“Dia pasti akan mati kalau di situ terus.”

“Mati?”

“Aaaarg,” Orang itu kembali berteriak.

Sebesar apa sih resleting celananya? Ya udah deh. Pengen liat juga! Penasaran. Nia berjalan ke kamar mandi dan berdiri cemas, kedua tangannya saling meremas. “Bang Aku masuk yah! Aku coba bantu!”

Tiba-tiba, Pintu terbuka sedikit. Yang keluar adalah tangan yang berdarah. Tangan Itu menarik Nia dan langsung menutup pintu.

“Pak Alam?”

“Ni’aaa!”

“Pak Alam kejepit?”

“Nia! Bantuin Bapak!”

“Penis Pak Alam kejepit resleting?” Wajah Nia seperti melihat setan.

Download Ebook Pak Alam - Vino Bastian Pdf

Untuk membaca novel yang berjudul "Pak Alam" karya Vino Bastian, silahkan download dalam bentuk ebook format file pdf melalui link di bawah ini.

DOWNLOAD DI SINI

Baca Novel Pak Alam karya Vino Bastian

Anda juga bisa membaca secara online maupun offline ebook yang berjudul Pak Alam yang ditulis oleh Vino Bastian. Jika ingin membaca, silahkan klik tombol download di atas.

Terima kasih telah berkunjung ke blog ini. Novel Pak Alam ini sangat seru untuk dibaca. Untuk ebook menarik lainnya, silahkan kunjungi di sini.