November tahun 2000, Nino pergi ke New York karena ingin menghindari keluarganya di San Fransisco. Pada sebuah pesta perkumpulan pelajar Indonesia di New York, Nino ditangkap kepolisian NYPD karena dicurigai membawa narkoba. Tuduhan tidak terbukti dan ia dibebaskan keesokan harinya. Padahal pada pesta itu seseorang mencarinya dan Nino sempat melihat seorang gadis yang ia rasa dikenalinya. Nino pulang dengan menerima kiriman formulir perpanjangan ijin tinggal dari ibunya. Lewat telepon, ibunya mengabarkan bahwa ayahnya sedang berada di Indonesia untuk menghadiri sidang komisariat perusahaan, dan kasus pemukulan tentara oleh Nino di Jogja diangkat. Nino menceritakan kejadian itu kepada Tsar pemilik apartemen di New York, dan bahwa ia dijemput paksa malam itu, bahwa ia disuntikkan narkoba ketika tidak sadar, dan di kalangan pihak militer ia mewakili para demonstran yang pecandu, anarkis, dan main perempuan. Tsar bersimpati dan mereka menjadi akrab. Nino mengikuti Tsar ke kampusnya di NYU, dan di sana ia bertemu dengan seorang residivis Malari yang berakhir sebagai bagian dari pemerintahan Orde Baru. Harapan Nino terhadap para lawan Orde Baru, rekan-rekan yang ia kira seperjuangan, mulai repih. Ia mengirim kartu pos kepada Nalia dan itu tak kunjung berbalas.
Tsar mengajak Nino ke arena tinju amatir di Y Avenue dan Nino menuliskan namanya sebagai peserta. Nino pun bergabung dengan milis orang-orang Indonesia di New York dengan harapan menemukan teman-temannya kembali, mencari cara untuk kembali ke Indonesia lagi, dan ia mengirimkan kartu pos kepada Nalia lagi. Nino kalah dalam pertandingan perempat final, tapi akhirnya bertemu dengan orang yang mencarinya di pesta bulan November, yaitu Mada. Mada adalah teman seperjuangannya bersama Joni di Jakarta. Nino melihat Mada yang pernah berapi-api kini padam. Mada merasa dikhianati oleh Amien Rais sebagai bapak reformasi, dan mengaku ia kini sulit mencari pekerjaan. Mereka masih memiliki harapan terhadap Gus Dur sebagai penyambung semangat reformasi, tapi kemudian Gus Dur pun dilengserkan (oleh Amien Rais). Pada hari yang sama, Nino mendapati bahwa ternyata Tsar adalah seseorang yang dititipkan oleh seorang rekan ayahnya di militer untuk mengawasi Nino. Kartu pos yang ia kirimkan kepada Nalia tak kunjung berbalas. Pada hari itu, Nino berniat mengakhiri hidupnya sendiri. Namun, gadis yang pernah ia lihat di pesta bulan November itu datang. Dia adalah Mariana, putri Bu Marni yang kematiannya Nino saksikan sewaktu kecil. Veronika dikabari oleh Mariana akan keberadaan Nino. Dari Veronika, Nino pun tahu bahwa selama kartu-kartu pos dikirim, Nalia sudah lama tidak berada di kamp
Untuk membaca novel yang berjudul "Serenada" karya Morra Quatro, silahkan download dalam bentuk ebook format file pdf melalui link di bawah ini.
Anda juga bisa membaca secara online maupun offline ebook yang berjudul Serenada yang ditulis oleh Morra Quatro. Jika ingin membaca, silahkan klik tombol download di atas.
Terima kasih telah berkunjung ke blog ini. Novel Serenada ini sangat seru untuk dibaca. Untuk ebook menarik lainnya, silahkan kunjungi di sini.